Tips Mengatasi Pertengkaran Suami-Isteri




Kabar Islami – Mengarungi bahtera rumah tangga tentunya yang diinginkan selalu yang manis manis saja, namun kenyataannya gak mungkin bisa begitu selamanya. Yang namanya masalah pasti akan datang tinggal bagaimana kita mensikapinya…
Ada kalanya perselisihan itu akan memanas dan pertengkaranpun terjadi,jiaka salah satu pasangan mengalami emosi memuncak dan tak terkendali, Maka perlu waktu untuk menenangkan diri dari masing-masing pasangan. Tidak ada yang menginginkan situasi seperti ini terus ada mengisi hari – hari bahagia setiap pasangan.
Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan pada situasi tersebut, semoga bisa menjadi solusi.
Adapun Tips mengatasi pertengkaran suami istri, adalah :

1. Cukup satu orang yang marah
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah, pantang berjama’ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan kita ingin menyela, segera berkata “STOP”!
2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.
3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga!
Konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan pihak lain (QS.53:38-40).
4. Jangan marah di depan anak anak!
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita.
5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat!
Pada setiap tahiyyat kita berkata : “Assalaa-mu ‘alaynaa wa ‘alaa ‘ibaadil-ahissholiihiin” Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh …. Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap suami kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal nyawamu di tangan-Nya.
6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling memaafkan
Selama ada cinta, bertengkar hanyalah “proses belajar untuk mencintai lebih intens”.

Semoga bermanfaat.....
Dikutip dari: muslimahzone.com
close
============> [ Close ] =============